7 Pria dengan Anak Paling Banyak di Dunia, Gen Halilintar Kalah Jauh

Ketika membicarakan keluarga besar, beberapa orang di dunia benar-benar mendefinisikan ulang konsep "keluarga besar." Ada pria yang memiliki anak dalam jumlah yang luar biasa, baik karena budaya, sejarah, atau keputusan pribadi. 


Ketika membayangkan keluarga besar, mungkin yang terlintas di benak kita adalah beberapa anak yang hidup dalam rumah yang ramai. Namun, di berbagai belahan dunia, ada pria yang memiliki anak dalam jumlah yang luar biasa, mencapai ratusan hingga ribuan keturunan. Fenomena ini tidak hanya menarik dari segi angka, tetapi juga berkaitan dengan kekuasaan, tradisi, keyakinan agama, atau bahkan keputusan pribadi. Dari raja yang memperluas pengaruh politiknya melalui keturunan, hingga pemimpin sekte yang membangun komunitas keluarga besar, kisah mereka mencerminkan sejarah manusia yang kaya dan penuh warna.





7 Pria dengan Anak Paling Banyak di Dunia


Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kisah 7 pria dengan anak terbanyak di dunia, dari zaman kuno hingga era modern. Mereka tidak hanya dikenal karena jumlah keturunan yang luar biasa, tetapi juga karena kehidupan mereka yang penuh cerita unik dan kontroversial. Bersiaplah untuk mengetahui bagaimana mereka membangun garis keturunan yang luar biasa besar dan apa yang membuat mereka terkenal hingga ke seluruh penjuru dunia. Berikut adalah 7 pria dengan anak paling banyak di dunia, kisah hidup mereka mencerminkan berbagai aspek kehidupan, dari kekuasaan hingga keyakinan agama.





1. Sultan Moulay Ismail dari Maroko








Sultan Moulay Ismail dari Maroko, yang memerintah dari tahun 1672 hingga 1727, dikenal sebagai salah satu penguasa paling berkuasa dalam sejarah Maroko. Selain pemerintahannya yang keras dan reputasinya sebagai penguasa yang tegas, ia juga terkenal karena memiliki jumlah anak yang luar biasa banyak. Diperkirakan, Sultan Moulay Ismail memiliki lebih dari 1.000 anak, menjadikannya salah satu pria dengan keturunan terbanyak dalam sejarah.


Sultan Moulay Ismail, yang dikenal sebagai “The Bloodthirsty” karena kekejamannya dalam mempertahankan kekuasaan, memiliki banyak istri dan selir. Beberapa catatan menyebutkan bahwa ia memiliki lebih dari 500 selir yang melahirkan ratusan anak selama masa pemerintahannya. Sejarawan memperkirakan jumlah anaknya mencapai sekitar 1.171.


Motivasi Sultan untuk memiliki banyak anak sebagian besar berasal dari keinginannya untuk memperkuat garis keturunannya dan mempertahankan kekuasaannya di kerajaan. Dengan keturunan yang besar, ia dapat memastikan bahwa kekuasaannya akan berlanjut melalui generasi-generasi mendatang. Di balik kekuatan politiknya, Sultan Moulay Ismail dikenal karena meninggalkan warisan keturunan yang besar, yang menjadikannya salah satu figur paling mencolok dalam sejarah Maroko dan dunia.



2. Genghis Khan, Pemimpin Kekaisaran Mongol







Genghis Khan, yang lahir dengan nama Temüjin sekitar tahun 1162, adalah salah satu pemimpin paling terkenal dan paling berpengaruh dalam sejarah dunia. Ia mendirikan Kekaisaran Mongol, yang menjadi kekaisaran terbesar dalam sejarah setelah kematiannya, membentang dari Asia Timur hingga Eropa Timur. Namun, di balik kekuatan militernya yang mengesankan, Genghis Khan juga dikenal karena jumlah keturunan yang luar biasa.


Meskipun tidak ada catatan resmi yang mencatat jumlah pasti keturunannya, penelitian genetika modern memperkirakan bahwa sekitar 8% pria di Asia Tengah, yang setara dengan sekitar 16 juta pria, mungkin merupakan keturunan langsung Genghis Khan. Hal ini menunjukkan bahwa ia memiliki banyak istri dan selir selama hidupnya, yang secara dramatis meningkatkan jumlah keturunannya.


Genghis Khan dikenal menerapkan praktik poligami dan seringkali mengambil wanita dari wilayah yang ditaklukkan sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat aliansi dan memperluas kekuasaan. Setelah kematiannya pada tahun 1227, warisan biologisnya tetap hidup melalui keturunan yang menyebar luas di berbagai belahan dunia, menjadikannya salah satu pria paling berpengaruh secara genetik dalam sejarah.


Keberadaan garis keturunan yang besar ini tidak hanya mencerminkan kekuasaan Genghis Khan dalam menguasai wilayah yang luas, tetapi juga menunjukkan betapa besar dampak dan pengaruhnya dalam sejarah umat manusia. Genghis Khan bukan hanya seorang pemimpin militer yang hebat, tetapi juga simbol dari pergeseran sosial dan politik yang membentuk banyak peradaban di seluruh dunia.




3. Ziona Chana, Pemimpin Sekte di India dengan 94 Anak






Ziona Chana adalah pemimpin sekte yang terkenal di Mizoram, India, dan ia dikenal sebagai salah satu individu dengan jumlah anak terbanyak di dunia. Ia memiliki 39 istri dan 94 anak, serta lebih dari 33 cucu. Keluarganya yang sangat besar ini menciptakan dinamika kehidupan yang unik dan menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia.


Ziona Chana lahir pada tahun 1963 dan menjadi pemimpin sekte Chana di Mizoram. Sekte ini dikenal karena keyakinan mereka pada praktik poligami, di mana Ziona mengambil banyak istri untuk memperluas keluarga dan komunitas. Keluarga besar ini tinggal bersama dalam satu rumah besar yang disebut "Zion Family," yang memiliki lebih dari 100 kamar untuk menampung semua anggota keluarga.


Ziona percaya bahwa memiliki banyak anak adalah berkah dari Tuhan. Dia menganggap bahwa keluarganya adalah manifestasi dari cinta dan kedamaian, serta cara untuk memperkuat komunitas mereka. Dalam kehidupan sehari-hari, seluruh anggota keluarga bekerja sama untuk menjalankan rumah tangga, di mana mereka berbagi tugas dan tanggung jawab.


Kehidupan Ziona Chana menjadi sorotan media internasional, dan kisahnya menginspirasi banyak orang yang tertarik dengan praktik poligami dan kehidupan keluarga besar. Dia sering kali diwawancarai tentang kehidupan dan filosofi keluarganya, yang menekankan pentingnya cinta, pengertian, dan kerjasama di antara semua anggota keluarga.


Meski begitu, Ziona Chana juga menghadapi kritik dan tantangan, terutama dalam hal pandangan masyarakat tentang poligami dan dampaknya terhadap hak-hak wanita. Namun, Ziona tetap teguh pada keyakinannya dan terus menjalani hidup dengan cara yang menurutnya paling benar.


Dengan 94 anak dan keluarga yang sangat besar, Ziona Chana menunjukkan bahwa konsep keluarga dapat bervariasi, dan ia menjadi simbol dari keragaman budaya dan keyakinan yang ada di dunia saat ini. Kisahnya tidak hanya menarik untuk dibahas dari sisi jumlah keturunan, tetapi juga dari segi nilai-nilai, tradisi, dan kehidupan sosial yang membentuk masyarakat di sekitarnya.


4. Sobhuza II, Raja Swaziland dengan 220 Anak





Sobhuza II, Raja Swaziland (sekarang Eswatini), adalah salah satu pemimpin kerajaan dengan jumlah keturunan terbanyak di dunia. Ia memerintah selama lebih dari 82 tahun, dari 1921 hingga 1982, dan dikenal memiliki 70 istri dan sekitar 220 anak. Sobhuza II memimpin Swaziland melewati masa transisi yang penting, termasuk perubahan dari negara protektorat Inggris menjadi negara merdeka.


Sebagai raja, Sobhuza II memegang kekuasaan absolut dan memiliki pengaruh besar dalam semua aspek kehidupan rakyat Swaziland. Salah satu aspek yang paling menonjol dari pemerintahannya adalah keluarga besar yang ia bangun. Dalam tradisi Swazi, memiliki banyak istri dan keturunan adalah tanda kekayaan, kekuasaan, dan prestise. Sobhuza menggunakan pernikahan sebagai cara untuk membangun aliansi politik dan memperkuat posisinya sebagai raja.


Setiap istri Sobhuza II berasal dari berbagai klan di Swaziland, yang memperkuat ikatan antara kerajaan dan rakyatnya. Dengan memiliki keturunan dari berbagai klan, ia memastikan stabilitas politik dan pengaruh yang luas di seluruh negeri. Banyak dari anak-anak Sobhuza II tumbuh menjadi tokoh penting dalam pemerintahan dan masyarakat Swaziland.


Meskipun memiliki begitu banyak anak, Sobhuza II tetap menjadi figur yang dihormati dan dipuja oleh rakyatnya. Ia dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana dan berusaha mempertahankan tradisi Swazi sambil memimpin negara menuju modernisasi. Ketika ia wafat pada tahun 1982, Sobhuza II meninggalkan warisan besar, tidak hanya dalam bentuk garis keturunan yang luas, tetapi juga dalam bentuk kerajaan yang stabil dan makmur.


Kehidupan Sobhuza II mencerminkan perpaduan antara tradisi kerajaan Afrika dan tuntutan dunia modern. Dengan 220 anak, ia menjadi salah satu pria dengan keturunan terbanyak dalam sejarah modern, dan kisahnya tetap menjadi bagian penting dari sejarah Swaziland (Eswatini) hingga hari ini.





5. Winston Blackmore, Pemimpin Sekte Poligami di Kanada dengan 150 Anak







Winston Blackmore adalah pemimpin sekte poligami dari komunitas Fundamentalist Church of Jesus Christ of Latter-Day Saints (FLDS) di Kanada. Ia dikenal sebagai salah satu pria dengan anak terbanyak di dunia modern, dengan lebih dari 150 anak dari sekitar 27 istri. Blackmore memimpin komunitas Bountiful, sebuah kelompok kecil yang berlokasi di British Columbia, yang menjalankan kehidupan poligami sebagai bagian dari keyakinan agama mereka.


Lahir pada tahun 1956, Winston Blackmore menjadi tokoh sentral dalam kelompok tersebut sejak muda. Komunitasnya merupakan salah satu cabang dari FLDS, yang berpisah dari gereja arus utama Mormon karena penolakan mereka terhadap larangan poligami yang diterapkan oleh gereja utama pada akhir abad ke-19. Bagi Blackmore dan pengikutnya, poligami adalah bagian penting dari keyakinan agama mereka, yang mereka yakini akan membawa mereka ke tingkat tertinggi dalam kerajaan surga.


Meskipun praktik poligami bertentangan dengan hukum Kanada, komunitas Bountiful telah berhasil menjalani gaya hidup ini selama bertahun-tahun. Winston Blackmore sendiri menjadi sosok kontroversial karena terus terang mempraktikkan dan mempromosikan poligami meskipun menghadapi tekanan hukum. Dia telah beberapa kali menghadapi tuntutan di pengadilan Kanada terkait praktik poligami, dan pada tahun 2017, dia dinyatakan bersalah atas tuduhan poligami oleh pengadilan Kanada.


Blackmore membesarkan anak-anaknya dalam komunitas yang erat, di mana mereka berbagi kehidupan kolektif, dan tanggung jawab rumah tangga dibagi di antara banyak istri. Meski demikian, kehidupan keluarga besar ini juga memicu banyak kritik, terutama dari mereka yang mempertanyakan dampak psikologis dan sosial dari kehidupan poligami yang dijalani oleh para wanita dan anak-anak di dalam komunitas tersebut.


Winston Blackmore tetap menjadi tokoh sentral dalam debat tentang poligami di Kanada, dan meskipun ia menghadapi berbagai tantangan hukum, ia terus mempertahankan keyakinan dan praktiknya. Kisah Blackmore menarik perhatian internasional karena besarnya keluarganya dan keberanian untuk tetap teguh pada keyakinannya meskipun mendapat tekanan dari pihak berwenang.


Dengan lebih dari 150 anak, Winston Blackmore adalah salah satu pria dengan keturunan terbanyak di dunia modern, dan kehidupannya menjadi simbol dari konflik antara hukum negara dan kebebasan beragama di Kanada.


6. Acentus Akuku, Pria dengan 200 Anak dari Kenya






Acentus Akuku, yang dikenal dengan julukan “Danger”, adalah seorang pria dari Kenya yang terkenal karena memiliki lebih dari 200 anak dari pernikahannya dengan lebih dari 100 istri. Lahir pada tahun 1916 di wilayah Nyanza, Kenya, Akuku menjadi sosok yang menarik perhatian publik karena gaya hidupnya yang luar biasa. Julukan "Danger" sendiri ia dapatkan karena ketampanan dan daya tariknya yang luar biasa bagi para wanita.


Akuku mulai menikah pada usia 22 tahun, dan sepanjang hidupnya, ia terlibat dalam banyak pernikahan sebagai bagian dari tradisi poligami yang masih diterima di beberapa komunitas di Kenya. Bagi Akuku, keluarga besar adalah kebanggaan dan lambang kekuatan. Dia dikenal sebagai pemimpin dalam komunitasnya dan memiliki kekayaan serta tanah yang luas untuk menopang keluarga besarnya.


Walaupun memiliki banyak istri dan anak, Akuku mengelola keluarganya dengan disiplin yang tinggi. Dia membangun dua rumah besar di tanahnya, satu untuk keluarganya yang luas dan satu lagi sebagai tempat tinggal bagi para istri dan anak-anaknya. Selain itu, Akuku juga mendirikan sekolah dan gereja di tanahnya untuk memastikan anak-anaknya mendapatkan pendidikan dan layanan spiritual.


Akuku mengatur kehidupan keluarganya dengan aturan yang ketat, termasuk memastikan bahwa semua anaknya mendapatkan pendidikan dan tumbuh dalam lingkungan yang terstruktur. Meskipun keluarga besar ini mungkin tampak tidak lazim bagi sebagian orang, Akuku berhasil menjalankan keluarga yang harmonis dan terorganisir dengan baik.


Setelah meninggal dunia pada tahun 2010 pada usia 94 tahun, Acentus Akuku meninggalkan warisan yang besar, baik dalam bentuk keturunannya yang luas maupun sebagai sosok yang dikenal dalam sejarah poligami di Afrika. Kisah hidupnya menjadi simbol dari budaya poligami yang kuat di Kenya, serta mencerminkan tradisi, keyakinan, dan cara hidup yang masih dihormati oleh sebagian masyarakat di negara tersebut.


Dengan 200 anak, Acentus Akuku menjadi salah satu pria dengan keturunan terbanyak di dunia, dan namanya masih dikenang sebagai sosok yang unik dalam sejarah Kenya.


7. Kaisar Augustus II, Raja Polandia dengan 350 Anak







Augustus II, juga dikenal sebagai Augustus II yang Kuat, adalah Raja Polandia dan Adipati Agung Lituania yang terkenal tidak hanya karena kekuatannya yang luar biasa, tetapi juga karena jumlah keturunannya yang sangat banyak. Augustus II dikatakan memiliki lebih dari 350 anak dari berbagai hubungan, menjadikannya salah satu tokoh dengan keturunan terbanyak dalam sejarah Eropa.


Augustus II lahir pada tahun 1670 dan memerintah Polandia dari tahun 1697 hingga 1706 dan kembali pada 1709 hingga kematiannya pada 1733. Dia dikenal sebagai sosok yang karismatik dan memiliki pengaruh besar di Eropa Timur. Selama masa pemerintahannya, Augustus dikenal karena upayanya memperkuat kekuasaan kerajaan, meskipun masa kekuasaannya seringkali diwarnai oleh konflik politik dan perang.


Julukan "yang Kuat" bukan tanpa alasan. Augustus dikenal karena fisiknya yang luar biasa kuat dan kemampuan untuk menekuk besi dengan tangan kosong. Selain kekuatan fisiknya, Augustus juga dikenal karena kehidupan pribadinya yang penuh gairah. Ia memiliki banyak selir, yang sebagian besar adalah wanita bangsawan dari berbagai penjuru Eropa. Dari hubungan ini, Augustus diyakini memiliki lebih dari 350 anak, meskipun jumlah pastinya sulit diverifikasi karena catatan sejarah yang tidak lengkap.


Augustus II juga memiliki satu anak yang sah, Frederick Augustus II, yang kemudian menjadi penerusnya sebagai Raja Polandia. Namun, sebagian besar keturunannya berasal dari hubungan tidak resmi. Meski begitu, Augustus mengakui banyak dari anak-anaknya dan memberikan mereka status serta perlindungan sebagai bangsawan.


Kehidupan Augustus II yang penuh dengan intrik politik, peperangan, dan hubungan asmara membuatnya menjadi salah satu tokoh paling menarik dalam sejarah Eropa. Meskipun jumlah keturunannya yang besar menjadi bagian yang paling sering dibicarakan, Augustus II juga dikenal sebagai seorang penguasa yang ambisius yang berusaha memulihkan kejayaan Polandia di Eropa.


Dengan lebih dari 350 anak, Augustus II tidak hanya meninggalkan jejak politik yang mendalam, tetapi juga garis keturunan yang luas di seluruh Eropa. Kisahnya menyoroti kehidupan kerajaan yang penuh warna dan dinamika yang seringkali rumit di antara kekuatan politik dan kehidupan pribadi.




Fenomena pria dengan anak terbanyak di dunia sering kali terkait dengan kekuasaan, agama, atau budaya. Dari Sultan Moulay Ismail hingga Kaisar Augustus II, mereka hidup dalam konteks sosial yang berbeda, namun semuanya menunjukkan betapa kompleksnya konsep keluarga di seluruh dunia. Beberapa dianggap penguasa besar, sementara yang lain menjadi pusat perhatian karena keyakinan atau cara hidup mereka yang unik. Terlepas dari bagaimana kita melihatnya, kisah-kisah mereka tetap menjadi bagian menarik dari sejarah manusia yang layak untuk diceritakan.

LihatTutupKomentar