9 Ciri-Ciri Jajanan Tidak Sehat untuk Anak

10 Ciri-Ciri Jajanan Tidak Sehat untuk Anak - Selain menjadi tempat proses belajar mengajar, sekolahdijadikan sebagian orang sebagai lahan berbisnis, makanan salah satunya.di sekolah tingkat dasar, kita bisa menemukan beraneka ragam makanan unik dan enak. Tapi sayangnya, tidak semua makanan yang dijajakan memenuhi syarat keamanan pangan.


Akibatnya jika dimakan bisa menimbulkan berbagai penyakit, baik yang langsung dirasakan seperti diare atau keracunan makanan sampai yang akan muncul di kemudian hari, yakni kanker.

Hasil penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tahun 2008 menunjukkan jumlah korban keracunan pangan di Indonesia mencapai 25.268 orang. Dari 80 persen kasus keracunan yang terjadi pada anak sekolah, 35 persennya dialami anak tingkat sekolah dasar.




BPOM yang diberi wewenang melakukan pengawasan keamanan, mutu, dan gizi pangan yang beredar, secara rutin melalukan sidak dengan pengambilan sampel dan pengujian pangan jajanan anak sekolah, memberikan edukasi kepada pedagang yang dagangannya mengandung bahan berbahaya agar tidak menggunakannya lagi, serta membuat pangan jajanan anak sekolah yang memenuhi persyaratan kesehatan.

Hasilnya, menurut data dari Kemnterian Kesehatan RI dari tahun , persentase Pangan JajananAnak Sekolah (PJAS) yang memenuhi persyaratan mengalami peningkatan dari 55,52 % menjadi 80, 79 %.Sedangkan pada akhir 2014 terjadi penurunan persentase PJAS yang memnuhi syarat, yaitu sebesar 76,18 %.


Ciri-Ciri Jajanan Tidak Sehat untuk Anak 



Ada banyak pilihan jajanan yang mungkin tidak sehat di sekitar anak. Hal ini biasanya karena rendah nilai gizi tetapi tinggi kalori, lemak total, lemak jenuh (terkadang lemak trans), gula, atau natrium. Selain itu, jajanan terkadang mengandung zat adiktif, seperti pemanis, penambah rasa, bahan pewarna,  pengawet, dan pengenyal. Makan makanan yang mengandung zat tersebut dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk menyebabkan reaksi alergi, gangguan pada organ hati, asma, ginjal, infeksi saluran pencernaan, dan meningkatkan risiko kanker. 


Oleh karena itu, kenali ciri-ciri jajanan tidak sehat berikut ini: 

1. Warna makanan terlalu mencolok 


Warna makanan yang sangat mencolok merupakan ciri adanya zat pewarna makanan yang sangat banyak. Alih-alih yang alami, zat pewarna yang digunakan mungkin menggunakan pewarna tekstil seperti methanol yellow dan rhodamin, yang berbahaya untuk tubuh. 
Ciri makanan yang menggunakan pewarna tekstil adalah warna makanan tidak mudah hilang di tangan, bahkan setelah mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. 

2. Makanan berbau tidak sedap 


Jajanan tidak sehat anak sekolah mungkin bisa Anda ketahui dari aromanya. Jika sudah berbau tidak sedap, terasa asam, dan tengik, itu tandanya sudah tidak sehat. Anak-anak biasanya tidak mengerti hal tersebut, tetapi bisa diajarkan kepadanya tentang aroma makanan yang segar dan sehat. Ini agar anak dapat membedakan makanan yang beraroma tidak sedap. 

3. Makanan sangat kenyal 


Makanan yang terasa sangat kenyal dan renyah kemungkinan mengandung boraks, bahan kimia berbahaya yang terkadang digunakan agar makanan kenyal. Selain membuat makanan kenyal, boraks juga digunakan agar makanan bisa tahan lama.

4. Makanan yang dijajakan di area terbuka 


Jajanan di sekitar sekolah misalnya, banyak menjajakan camilan yang disimpan terbuka. Ini membuat jajanan mudah terpapar kotoran, debu, dan lalat. Makanan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pencernaan. 

5. Rasa makanan yang tajam 


Ciri jajanan tidak sehat bisa dikenali dari rasanya yang sangat tajam, misalnya sangat gurih dan memiliki rasa yang pahit. Makanan dengan rasa seperti ini dikhawatirkan mengandung penyedap rasa yang terlalu banyak atau dosisnya tidak sesuai dengan yang dianjurkan. 

6. Makanan dibungkus kertas bekas atau koran bekas 


Jajanan yang hanya dibungkus menggunakan kertas bekas atau koran bekas juga tidak sehat. Hal ini karena tinta percetakan memiliki warna berbahaya, pigmen, binder (bahan pengikat), pengawet, dan zat aditif. Kertas bekas kemungkinan juga terpapar organisme mikro patogen, yang mungkin dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan. Karton yang dibuat dari kertas daur ulang kemungkinan terkontaminasi bahan kimia berbahaya seperti ftalat. Bahan kimia ini dapat menyebabkan masalah pencernaan dan keracunan berat.


Makanan yang diproses terlalu banyak, tahap pemrosesan membuat bahan makanan                     kekurangan vitamin dan mineral
Makanan tinggi kalori tapi rendah nutrisi
Tinggi garam dan gula
Tinggi lemak jenuh dan lemak trans, biasanya akibat digoreng.


Lantas, apa yang terjadi bila makanan yang dikonsumsi tidak sehat?

Secara umum, tubuh akan kekurangan gizi. Selain itu, karena biasanya makanan tidak sehat mengandung kalori yang tinggi, maka Anda akan berisiko mengalami obesitas setelah mengonsumsinya.


LihatTutupKomentar